Esensi Liburan

Hi! Good morning all! warm greeting from jogja :). Selamat datang bagi para pembaca sekalian yang baru mengenal blog ini. Pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai esensi liburan sekolah.

    Alhamdulillah sudah sekitar 3 hari saya stay at home dari total 5 hari libur (Senin-Jum'at). Lumayan, buat nggemukin badan belajar di rumah atau sekedar santai bersama keluarga, i'm totally happy! :D Liburan 5 hari ini sebenarnya merupakan liburan bagi kaum SMA kelas X dan XI. Dikarenakan kelas XII sedang menempuh Ujian Nasional (UNAS) dengan jadwal sebagai berikut:

1. Senin, 2 mata pelajaran (IPS & IPA; B.Indonesia dan Matematika)
2. Selasa, 1 mata pelajaran (IPS & IPA; B. Inggris)
3. Rabu, 2 mata pelajaran (IPS;sosiologi, geografi. IPA; Biologi, kimia)
4. Kamis, 1 mata pelajaran (IPS; ekonomi. IPA; fisika)

   Jadi, total mata pelaran yang diujikan sebanyak 6 buah (Wow! :0). Saya harap, sebagai adik kelas, kakak-kakak kelas XII sekalian dapat menempuh ujian tersebut dengan lancar sesuai dengan apa yang telah di-ikhtiarkan sebelumnya. Allah selalu bersama kalian, Amin...

   Nah, problem-pun terjadi.
Kami kelas X (yang biasanya) belajar dengan giat di sekolah (ehem :D). Dengan ritme biologis yang terprogram aktif dari jam 7 pagi-4 sore, merasa kebingungan dengan apa yang harus kami kerjakan di rumah sewaktu liburan berlangsung. Pada awalnya, banyak teman saya yang sudah menyusun rencana jadwal "what to do" dengan sangat runtut. Namun, setelah liburan berlangsung sekitar 2 hari (sampai sekarang), banyak teman-teman saya yang mengeluh 'ingin masuk sekolah'. Postingan teman-teman saya di Facebook-pun ada yang berbunyi seperti berikut:

1. "go sesat go sesat go go go.. aaaww...! preiprei do ngopo ciah?? mbathang po wis membusukk??"
2. Liburan = mbathang...zzzzzzzzzzzz -________-

  Sontak saya sendiri pun, mau tidak mau, satuju dengan apa yang dituliskan oleh teman-teman saya. Mbathang. Ya, istilah klasik 'mbathang' tersebut dapat berarti tidak melakukan apapun di rumah. Seperti mayat yang kehilangan ruhnya, tidak bergerak sama sekali. Istilah ini hanya istilah yang sering dipakai oleh teman SMP dulu (jika ada liburan). Tapi, dari banyaknya keluhan di atas, saya dapat menyimpulkan bahwa pelajar Indonesia, pada dasarnya merupakan pelajar yang rajin, antusias, dan telaten. Terbukti dari banyaknya keluhan yang berbunyi,"ingin masuk sekolah". Iya kan? ^^ hehe

   Nah, sebenarnya esensi/makna dari liburan itu apa sih? Para pembaca dan juga teman-temanku sekalian, marilah kita telaah lebih jauh. Liburan, pada dasarnya merupakan suatu peristiwa dimana pada hari-hari tertentu kita diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan-kegiatan di rumah. Dalam artian, kita terlepas dari kegiatan/pekerjaan yang kita tekuni. Jikalau sebagai pelajar, ya terbebas dari lingkungan sekolah. Sebenarnya, jika kita mendayagunakan peristiwa ini dengan baik, Insyaallah bermanfaat bagi diri masing-masing. Diantaranya:

1. Manfaatkanlah waktu luang

          Sering kali pada saat liburan berlangsung, kita hanya bermalas-malasan di rumah (tidur, main PS, main komputer, nge-game, dll...). Padahal, pada saat itu, kita diberi waktu yang sangat luang untuk berkarya. Yang tadinya tidak sempat 'melakukan sesuatu yang bermanfaat' karena terbentur oleh sibuknya tugas saat bekerja/bersekolah, akhirnya, sewaktu liburan kesempatan untuk mewujudkan keinginan itu terwujud. Namun, keinginan itu-pun hanya berlalu sesaat dan (kebanyakan) dihabiskan oleh kita dengan sekedar bersenang-senag ala kadarnya di rumah. Pada akhirnya, kita terkadang menyesal karena telah membuang banyak waktu yang telah diberikan oleh pihak sekolah/perusahaan dengan sia-sia. Para pembaca sekalian, cobalah ingat ayat yang diturunkan oleh Allah (yang artinya):

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (QS Luqman:12)



Berdasarkan ayat di atas, sesungguhnya telah banyak karunia yang "Dia" berikan kepada kita. Maka, sudah sepatutnya kita untuk bersyukur. Bersyukur karena telah banyak waktu yang diberikan selama liburan berlangsung. Waktu yang banyak ini, sebaiknya dapat dimanfaatkan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat. Contohnya nih, jika ada diantara para pembaca sekalian yang hobi membaca; bacalah banyak-banyak buku( yang tadinya ) tidak sempat habis sewaktu sekolah. Jika ada yang hobi olahraga; berolahragalah lebih giat. Jika ada yang suka nge-blog; tulislah artikel-artikel menarik yang bermanfaat bagi para user komputer. Ada sebuah kata mutiara yang sangat berkesan dari buku yang saya baca:


"A drop of ink can move a million people to think"

    2. Buatlah suatu target

        Sebenarnya, pada saat liburan kita juga dapat membuat target yang harus dicapai setelah liburan berakhir. Halangan dari tindakan ini sebenarnya hanya ada satu, malas. Ya, kebanyakan manusia (termasuk saya sendiri) terkadang jika sudah menyusun daftar target secara runtut, pada akhirnya akan dilupakan begitu saja karena merasa apa yang telah dituliskan bersifat 'impossible'. Cobalah ingat kembali apa yang dikatakan oleh Barack Obama:

"Nothing is Impossible"
   
       Hal yang 'impossible' untuk dilakukan sebenarnya dapat berubah menjadi 'possible' jika kita ada niat yang ngeh. Sesuatu yang didasari dengan niat yang tenanan, insyaallah dapat berefek besar terhadap tubuh kita. Jikalau ada pembaca sekalian yang gemar berolahraga, buatlah sebuah target yang belum pernah dikerjakan; semisal lari 10 km/hari (tentunya dengan mencukupi gizi yang dibutuhkan). Jikalau sebagai pelajar, "Saya akan lebih memahami pelajaran x yang sempat remidi berapa kali sewaktu ujian. Liburan ini saya harus benar-benar paham!".
    
     Well akhir kata,marilah kita manfaatkan waktu luang liburan ini untuk berkarya sebanyak-banyaknya. Jangan pernah putus asa. Tataplah dunia ini dengan penuh senyuman kemenangan seolah kita semua telah berhasil menaklukkan semua target yang telah dicita-citakan :)


Syukron,